Kumbang tak kunjung hadir
menengadah ke titik mendelik di cakrawala
diri sendiri di padang nan suram
Ilalang telah membenarkan bahasa bumi
yang sebenarnya berkata
"bergoyanglah engkau untuk merayu alam, jangan penat sentak kalbumu"
Diri makin merunduk, melihat ilalang tegar melenggang
Sedang...
Semakin dalam sedih perih menyulut dedaunan-ku
Semakin pedas dirasa sengatan surya hingga ke lubuk akarku
Aku merawat kegalauan tak henti-henti
Tak tahu bagaimana berhenti
Tak ada petunjuk bagaimana ku usir pergi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar